Benarkah Bikin Website Itu Mahal? Kayaknya Kamu Mesti Baca Ini Deh

Featured Image

Jujur saja, setiap kali saya ngobrol sama teman-teman sesama pengusaha UMKM tentang go-digital, jawaban yang paling sering saya dengar adalah: "Aduh, mau sih punya website, tapi biayanya mahal banget pasti?" atau "Mending uangnya buat stok barang daripada bayar puluhan juta buat web."

Nah, mumpung kita lagi santai, izinkan saya "membongkar" mitos ini. Sebagai orang yang sudah lama berkecimpung di dunia digital, saya sering gemas sendiri dengar stigma kalau bikin website itu harus merogoh kocek dalam-dalam.

Benarkah semahal itu? Jawabannya: Bisa iya, tapi seringnya nggak. Tergantung bagaimana Anda memandangnya. Mari kita bedah bareng-bareng.

1. Analoginya: Anda Mau Bangun "Gubuk" atau "Mall"?

Bayangkan website itu seperti bangunan fisik. Kalau Anda ingin membangun mall sekelas Grand Indonesia dengan eskalator berlapis emas (fitur super kompleks), ya jelas mahal. Tapi kalau Anda cuma butuh toko estetik yang bersih dan fungsional di pinggir jalan, biayanya jauh lebih terjangkau.

Banyak orang mengira harga website itu satu harga untuk semua. Padahal, harganya sangat bergantung pada:

  • Fitur: Sekadar profil perusahaan (Company Profile) tentu lebih murah dibanding toko online dengan sistem pembayaran otomatis.

  • Desain: Pakai template yang sudah ada atau minta desain eksklusif dari nol?

2. Bedah Komponen "Wajib" (Biaya yang Sebenarnya)

Sebenarnya, untuk punya website itu komponen dasarnya cuma dua, dan saya sering bilang ini adalah "biaya kos" digital:

  • Domain (Alamat): Nama web Anda (contoh: .com, .id, atau .co.id). Harganya? Sekitar Rp150.000 - Rp250.000 per tahun. Iya, per tahun! Itu artinya cuma sekitar Rp15.000-an per bulan. Lebih murah dari harga kopi literan Anda, kan?

  • Hosting (Lahan): Tempat menyimpan data website Anda agar bisa diakses orang. Untuk skala bisnis kecil, biaya hosting sekitar Rp30.000 - Rp100.000 per bulan.

Jadi kalau ditanya biaya operasional dasar, sebenarnya kurang dari Rp150.000 per bulan Anda sudah bisa punya "kantor" di internet.

3. Jasa Pembuatan: Investasi Sekali Bayar

Nah, yang biasanya terasa "mahal" itu adalah jasa pembuatannya (setup awal). Memang, ada agensi yang mematok harga puluhan juta. Tapi sekarang banyak sekali freelancer atau penyedia jasa website UMKM yang menawarkan paket mulai dari 1-2 jutaan saja sudah terima beres.

Ingat, ini adalah investasi, bukan biaya hilang. Kenapa? Karena website Anda bekerja 24 jam tanpa perlu Anda gaji, tanpa perlu Anda kasih makan, dan tanpa perlu jatah cuti.

4. Strategi Biar Nggak Kantong Bolong

Kalau Anda masih merasa berat, ini tips dari saya:

  • Mulai dari yang Sederhana: Jangan langsung minta fitur aneh-aneh. Mulai dengan 3-5 halaman utama (Home, Produk, Tentang Kami, Kontak).

  • Gunakan Platform Ramah Kantong: WordPress adalah sahabat terbaik saya. Gratis, ribuan template tersedia, dan sangat mudah dioperasikan sendiri bahkan untuk yang gaptek sekalipun.

  • Cicil Kontennya: Anda nggak perlu sewa fotografer mahal di awal. Pakai kamera HP dengan pencahayaan yang baik sudah cukup untuk mengisi website.

Kesimpulan Saya...

Jadi, apakah bikin website itu mahal? Menurut saya, yang jauh lebih mahal adalah kehilangan potensi pelanggan karena bisnis Anda nggak bisa ditemukan di Google.

Bayangkan berapa banyak calon pembeli yang lari ke kompetitor hanya karena saat mereka mencari produk Anda, yang muncul justru website toko sebelah? Itulah biaya yang sebenarnya paling mahal.

Jadi, jangan biarkan ketakutan akan "biaya mahal" menghambat skala bisnis Anda. Mulai saja dulu dari yang kecil, yang penting punya "rumah" sendiri di dunia digital.

Bagaimana menurut Anda? Masih terasa berat atau mulai terpikir mau pakai nama domain apa?

Kalau Anda bingung mau mulai dari mana, apakah Anda mau saya buatkan daftar platform pembuatan website yang paling ramah di kantong (bahkan ada yang gratis)?

Author

Tentang Penulis:

Seorang Full-stack developer yang terobsesi dengan clean code dan UI/UX modern. Pengalaman lebih dari 5 tahun di industri web development.

Lihat Semua Tulisan