MADU

Quotes of The Day

Mata Uang Kripto : Solusi Yang Masih Bermasalah?

Mata uang kripto semisal bitcoin, dogecoin, ethereum dan lain-lain sudah cukup dikenal dan dipergunakan oleh banyak kalangan sebagai alat tukar atau alat bertransaksi. Hari ini, sudah banyak sekali penyedia produk atau layanan yang menerima bitcoin cs sebagai alat pembayaran dari para pelanggannya. Semisal microsoft dan tesla, dua korporasi besar yang bergerak di bidang teknologi ini sudah menerima bitcoin sebagai metode pembayaran atas produknya. (Sumber Gambar)


 
Mata uang krypto yang pertama muncul dan dikenal publik adalah bitcoin. Diperkenalkan oleh seseorang atau kelompok yang menamai dirinya "Satoshi Nakamoto", mata uang kripto satu ini harganya melonjak berkali-kali lipat pada hari ini. Tahun 2010, saat pertama kali digunakan untuk bertransaksi, nilai bitcoin hanya beberapa rupiah saja, namun hari ini (24 Nov 2023) melansir dari platform transaksi kripto, harga bitcoin tercatat Rp. 584.757.000.

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi orang menggunakan bitcoin sebagai alat transaksinya, mulai dari faktor keamanan, privasi hingga keandalannya dalam transaksi antar negara. Mata uang kripto dibangun dengan konsep blockchain sehingga pencatatan transaksi terdistribusi secara desentralisasi, artinya tidak ada otoritas pusat yang mengatur dan atau mengendalikannya. Hal ini tentu berbeda dengan konsep mata uang konvensional yang diatur dan dikendalikan oleh Bank Sentral. Dalam hal transaksi antar negara, uang kripto bisa diproses lebih cepat tanpa mengenal batasan geografis, hubungan diplomatis dan lain sebagainya. Tentu saja ini berbeda dengan transaksi antar negara menggunakan uang konvensional yang cenderung memakan waktu dan berbiaya relatif tinggi.

"Namun, dengan keandalan-keandalan serta kecanggihan yang dimiliki oleh uang kripto, apakah saat ini sudah layak melabelinya dengan solusi keuangan dan aset masa depan?" Tulisan ini barangkali tidak dapat dijadikan acuan pasti tentang masa depan uang kripto, namun menyimak perkembangan setidaknya dalam 1 dasawarsa ini, berikut opini saya tentang kelemahan bitcoin cs saat ini yang tentu berpengaruh ke masa depan.

1. Votalitas Tinggi
Di satu sisi konsep desentralisasi pada mata uang kripto menjadikannya independen dan perubahan harganya tidak dikendalikan oleh bank sentral sebagaimana pada mata uang umumnya. Namun, karena independensinya ini dan tidak adanya lembaga yang berwenang dalam hal mengendalikan uang kripto membuat bitcoin cs dapat berubah-ubah harga secara signifikan dalam tempo yang singkat. Votalitasnya yang tinggi ini akan membuat pemegang mata uang kripto bisa saja tiba-tiba kehilangan nilai uangnya dalam jumlah banyak di waktu yang singkat. Walaupun di sisi lain, bisa jadi juga malah nilai uangnya mendadak naik drastis dalam tempo yang cepat. Ketidakpastian ini bisa menjadi salah satu sisi lemah dari uang kripto disebabkan oleh tidak adanya satu lembagapun yang mampu mengendalikan nilai tukar uang kripto.

Ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi harga uang kripto dan menyebabkan harganya melambung tinggi atau malah anjlok dalam. Isu dan statement dari orang atau negara berpengaruh mampu menggeser nilai kripto dengan tak terkendali. Bayangkan saja, hanya dengan cuitan dari elon musk terkait dogecoin, harga coin kripto satu ini pernah terbang tinggi pada tahun 2021. Saat itu, banyak pakar yang menyebutkan bahwa harga yang dicapai dogecoin sama sekali tidak masuk akal mengingat ketersediaan koin ini yang amat sangat banyak.

2. Transaksi Anonim dan Resiko Peretasan
Dalam transaksi uang kripto, identitas pengirim dan penerima uang tidak turut serta muncul sebagaimana transaksi keuangan pada umumnya. Pencatatan transaksi yang benar-benar terprivasi ini memungkinkan adanya kecurangan seperti pencucian uang. Bahaya berikutnya adalah uang kripto mungkin saja digunakan untuk transaksi produk ilegal lain, ini karena sulitnya untuk mengungkap identitas asli dari orang yang bertransaksi.

Kerawanan lain dari penggunaan uang kripto adalah kemungkinan pencurian dan peretasan terhadap dompet digital tempat pengguna menyimpan asetnya. Belum adanya pihak yang secara khusus berwenang dalam kasus ini membuatnya menjadi sulit ketika terjadi kasus demikian. Saat permasalahan ini terjadi, pemilik aset mungkin saja akan kesulitan untuk mendapatkan kembali uang kriptonya yang telah dicuri atau diretas.

3. Regulasi Yang Belum Jelas
Sebagai masyarakat yang diatur oleh regulasi, hukum dan perundang-undangan, menjadi mutlak bahwa setiap aspek kegiatan termasuk ekonomi telah mempunyai aturan-aturan yang jelas. Namun hal ini belum berlaku pada uang kripto, sebab belum banyak negara yang membuat aturan baku mengenai hal ini. Jika belum ada regulasi yang jelas terhadap aset kripto, menjadi beresiko bagi orang-orang yang bertansaksi atau menggunakannya sebagai alat pembayaran saat melaksanakan kegiatan mereka.

Regulasi dalam aspek aset dan keuangan berfungsi untuk mengatur bagaimana penyelesaian terhadap permasalahan yang mungkin terjadi. Jika aturan main ini belum tersedia, saat terjadi perselisihan, sengketa dan atau permasalahan lain yang berpotensi merugikan salah satu pihak, maka belum tersedia opsi penyelesaian terbaik yang dapat ditempuh. Tanpa regulasi yang jelas, potensi kerugian akan menghampiri salah satu atau kedua belah pihak sangatlah mungkin terjadi.

Dari penjelasan di atas, tulisan ini tidak bermaksud menghalangi atau menghambat kamu yang tetap ingin bertransaksi atau berinvestasi dalam bentuk uang kripto. Namun, sebagai pengguna yang cerdas dan bijak, tentu perlu kita pahami bersama bahwa solusi satu ini ternyata belum benar-benar lepas dari permasalahan. Pertimbangan terhadap kelemahan dan sisi rawan dari uang kripto masih perlu untuk didiskusikan bersama. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi bahan pertimbangan sebelum kamu memutuskan untuk mulai berkripto ria.

Tidak ada komentar untuk "Mata Uang Kripto : Solusi Yang Masih Bermasalah?"