Bikin Aplikasi Tanpa Paham Coding (Bahasa Pemrograman), Emang Bisa?
Perkembangan teknologi informasi yang kian masif dewasa ini membuat hari-hari kita begitu akrab dengan gadget dan aplikasinya. Bantuan aplikasi dan teknologi saat ini dapat kita rasakan hampir pada segala aktivitas pekerjaan, olahraga, rekreasi, hiburan bahkan pendidikan. Tingginya kebutuhan akan penggunaan aplikasi membuat pengembang atau developer terus berlomba-lomba menyediakan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ada keinginan bagi pengguna untuk mengembangkan aplikasi sendiri yang secara spesifik menunjang pekerjaannya. (sumber gambar)
Pengembangan aplikasi dilakukan dengan menuliskan kode sumber melalui bahasa pemrograman komputer untuk menterjemahkan perintah manusia menjadi perintah yang dimengerti komputer. Ada banyak bahasa pemrograman yang dapat digunakan sesuai dengan jenis dan fungsi aplikasi yang akan dibangun. Karenanya, untuk mengembangkan sebuah aplikasi, dibutuhkan keahlian menguasai satu atau beberapa bahasa pemrograman sekaligus. Lantas, bagaimana dengan orang awam yang tidak menguasai bahasa pemrograman? Mungkinkah mengembangkan aplikasi tanpa menguasai bahasa pemrograman?
Jawabannya adalah bisa! Walaupun sulit bahkan bisa dikatakan tidak mungkin untuk sekelas aplikasi model generatif AI atau aplikasi kompleks lain, setidaknya untuk aplikasi simpel saat ini bisa dibuat oleh kamu yang sama sekali tidak menguasai bahasa pemrograman. Pada tulisan ini, saya akan share tools yang bisa digunakan oleh orang awam untuk mengembangkan aplikasi tanpa menguasai bahasa pemrograman. Yang dibutuhkan hanyalah sedikit kemampuan bahasa inggris, kemampuan penalaran dan logika berpikir. Mari kita mulai tulisan ini.
1. MIT APP INVENTOR
Tools pertama yang bisa digunakan adalah APP Inventor, sebuah platform pengembangan aplikasi Android yang dikembangkan oleh Massachusets Institute of Technology, sebuah institusi riset swasta dan Universitas yang terletak di Cambridge, Amerika Serikat. APP Inventor mengusung konsep pengembangan aplikasi secara visual. Dengannya, pengguna yang ingin mengembangkan aplikasi bisa langsung mendesain antarmuka aplikasi tanpa perlu menuliskan kode sumber layaknya aktivitas pemrograman yang umum dilakukan.
Tidak jauh berbeda dengan desain antarmuka, pengerjaan perintah aplikasi untuk membuatnya bekerjapun dapat dilakukan secara visual dengan menyusun puzzle block. Untuk pengguna awam, ini akan terasa mudah sebab ketika perintah tersebut tidak match, maka puzzle tidak akan bisa disusun. Ini semacam clue bagi pengguna baru bahwa perintah tersebut tidak seharusnya digabungkan bersama. Setelah seluruh block perintah selesai disusun, pengguna bisa langsung menyimpan dan mendownload hasil kerjanya berupa sebuah file dengan ekstensi .apk yang tentu saja bisa diinstall di perangkat android. Lebih jauh, pengguna juga bisa mengupload file tersebut ke google playstore untuk diinstall oleh banyak orang.
Tertarik ingin mencoba mengembangkan aplikasi androidmu sendiri, silahkan klik link ini untuk mulai menggunakan APP Inventor dari MIT.
2. KODULAR
Serupa dengan APP INVENTOR, Kodular juga merupakan platform pengembangan aplikasi dengan konsep visual. Namun bila dibandingkan dengan APP Inventor, ada beberapa perbedaan diantaranya. Pertama, untuk komunitasnya saat ini boleh dibilang APP Inventor punya jumlah komunitas yang lebih banyak. Namun bukan berarti pengguna Kodular sedikit, tercatat ada banyak forum pula dimana orang-orang yang menggunakan Kodular berinteraksi dan saling berbagi pengalaman. Perbedaan selanjutnya adalah jika pada APP Inventor kamu hanya bisa mengcompile aplikasi maksimal 10MB di versi gratis, maka kodular menawarkan yang lebih besar yaitu 20MB.
Untuk proses kerja dan tampilan menu keduanya tidaklah jauh berbeda, kalaupun ada perbedaan maka ia tidak begitu signifikan. Artinya, untuk pengguna APP Inventor tidak akan kesulitan ketika berpindah ke Kodular, begitu pula sebaliknya. Kalau kamu tertarik menggunakan Kodular, silahkan klik link berikut ini untuk masuk ke laman resminya.
Meskipun sejatinya masih ada beberapa tools lagi yang bisa digunakan untuk mengembangkan aplikasi tanpa harus menguasai bahasa pemrograman, untuk tulisan ini saya rasa cukup bagikan 2 pilihan saja. Di lain kesempatan, insyaAllah kita bisa sharing tools-tools lain termasuk yang bisa digunakan untuk membangun aplikasi untuk platform ios. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar untuk "Bikin Aplikasi Tanpa Paham Coding (Bahasa Pemrograman), Emang Bisa?"
Posting Komentar