MADU

Quotes of The Day

Tawaran Perubahan Anies - Imin dan Pandangan Rakyat Awam Politik [Pilpres Bag.1]


Sebenarnya sudah cukup lama saya tak lagi intens menyimak dan membaca berita perkembangan politik nasional. Terakhir isu nasional yang saya ingat dan ikut menyimak adalah terkait prosesi kendi, tanah dan air di IKN. Inipun saya ikut baca beritanya karena cukup banyak pro kontra terkait prosesi ini, beberapa bahkan mengekspresikan kekecewaannya dengan cukup keras. Setelah itu, rasanya tak ada lagi yang saya ikuti, mentok-mentok yang saya ingat kerap muncul di media adalah sebutan petugas partai yang diulang-ulang.

Beberapa hari ini, tak tau kenapa saya jadi cukup tertarik dengan hingar-bingar cerita pasang-pasang capres dan cawapres. Walaupun jika harus jujur, sampai hari ini saya tak menjagokan siapa-siapa, mungkin belum atau lebih tepatnya masih menahan diri dari pilihan terburu-buru. Awalnya saya mulai mencoba tengok dari kejauhan, ibarat display toko maka saya baru melihat-lihat dari seberang jalan, barangkali ada yang menarik dan membuat saya jatuh hati. Atau barangkali ada program promo, discount, beli satu gratis dua atau apapunlah gimmick marketingnya. Sampai di satu titik, saya merasa ini perlu untuk melihat lebih dekat dan coba memahami nilai dari barang-barang yang ditawarkan.

Untuk awam yang tak terlalu paham politik seperti saya ini, pemilu 2024 rasanya tak jauh-jauh beda dengan sebelumnya apabila melihat tokoh-tokoh yang berlaga. Meskipun saat ini ada 3 pasangan calon yang telah resmi mendaftar ke KPU, dalam persepsi saya tidak ada yang benar-benar baru dari ketiganya. Ibarat display produk di toko lagi, ini bak berganti kemasan namun isi dan value produknya tak berbeda dengan penawaran di 2014 dan juga 2019.

Pasangan pertama yang mendeklarasikan dirinya adalah Anies Baswedan bersama Muhaimin Iskandar. Beliau berdua mengusung gagasan perubahan dengan dukungan utama dari Partai Nasional Demokrat, yang kita semua tahu bahwa mesinnya partai ini adalah Surya Paloh, politisi senior yang punya bisnis media besar. Tiga nama tokoh yang saya sebut tadi punya track record yang cukup panjang dalam kancah politik nasional. Anies pernah menjadi Menteri di masa kepemimpinan Presiden Jokowi, walau memang perjalanan karier menterinya tidak lama. Sementara Cak Imin, selama kepemimpinan Presiden Jokowi tidak terdengar menentang dan atau mempertanyakan apalagi menolak kebijakan Pemerintah dari parlemen. Begitu pula dengan Surya Paloh dan Nasdem yang sepanjang kepemimpinan Presiden Jokowi selalu berada dalam barisan Pemerintah.

Jika menilik dari perjalanan politiknya, dikomparasikan dengan tawaran perubahan yang sedang diusung, saya pribadi bingung sejauh dan sebesar apa perubahan yang akan dikerjakan oleh Anies dan Cak Imin jika nanti diberi mandat oleh Rakyat. Sebab hampir 10 tahun Presiden Jokowi memimpin Indonesia, rekam jejak Anies dan Cak Imin menunjukkan tak ada gagasan dan atau pandangan yang jauh berbeda dengan apa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat. Apatah lagi jika menyimak ke Surya Paloh dan Nasdem yang kebanyakan setuju dan bahkan mendukung penuh program-program yang dilaksanakan oleh Presiden Jokowi.

Memang tak bisa dinafikan bahwa dalam koalisi yang mengusung Anies dan Cak Imin ada satu partai yang 9 tahun terakhir setia berada di luar Pemerintah yaitu PKS. Sayang, dalam kurun waktu yang sama, Partai berideologi islam ini juga seperti tak mampu berperan banyak dalam mengawal serta mengawasi kebijakan Pemerintah. Hal ini tentu tak lepas dari kurang besarnya jumlah kursi yang dimiliki PKS di parlemen, sehingga walaupun saya yakin ada upaya PKS menyuarakan aspirasi konstituennya, namun dampaknya belum terasa benar.

Partai selanjutnya yang mengusung calon ini adalah PKB, yang Ketua Umumnya juga mendampingi capres Anies Baswedan sebagai cawapres. Partai yang dikenal dekat dengan Organisasi Islam Nahdlatul Ulama ini punya 58 kursi di DPR-RI. Namun lagi-lagi, sepanjang pemerintahan Presiden Jokowi tercatat bahwa PKB selalu berada dalam barisan Pemerintah, tak ubahnya Nasdem. Beberapa kader PKB yang diamanatkan menjadi menteri di era Presiden Jokowi, bagi saya pribadi mengindikasikan bahwa partai ini seiring sejalan dengan Presiden.

Mengulang lagi disclaimer yang telah disampaikan di awal, Saya hanya awam politik yang barang tentu tidak begitu memahami detail seluk beluk peristiwa politik di Indonesia. Namun sebagai rakyat yang juga memiliki hak suara, rasanya "tak apa" bila saya ikut membagikan opini ini agar kita semua sama-sama belajar.

Tulisan ini saya buat berangkat dari rasa penasaran tentang perubahan seperti apa yang sebenarnya sedang ditawarkan, sementara di sisi lain kita melihat rekam jejak para calon yang tidak terlalu kontras dengan keadaan masa kini. Mungkin kita bisa menaruh harapan pada sosok Anies Baswedan yang kerap diposisikan berseberangan dengan Presiden Jokowi, sehingga dianggap layak mengusung konsep perubahan. Namun, beliau sendiri diusung dan dideklarasikan jauh-jauh hari oleh Nasdem dan Surya Paloh yang notabene selama ini dikenal sebagai salah satu partai dalam barisan koalisi Presiden Jokowi. Bahkan di beberapa kesempatan sepertinya Anies pun bak disetir oleh Surya Paloh yang saat ini seperti kingmaker bagi pasang Anies-Cak Imin. Jadi, bagaimana sebenarnya?

PKS sejauh ini belum mendapat banyak panggung untuk menunjukkan bagaimana konsep mereka bagi pemerintahan ke depan. Lagi-lagi, sebagai pribadi saya cukup salut dengan konsistensi PKS tetap berada di luar pemerintahan selama hampir satu dekade. Walau sepertinya PKS tidak punya nilai tawar cukup besar dalam koalisi perubahan, ini saya lihat dari proses penetapan Cak Imin sebagai cawapres dimana PKS seperti tidak diajak serta. Lantas, bagaimana kira-kira nanti peran PKS apabila Anies-Cak Imin menerima mandat? Akankah punya nilai tawar lebih besar?

Pertanyaan dan tulisan ini seperti pesimistis, namun sebagai manusia berakal tentu saja penting bagi kita untuk mempetakan kemungkinan-kemungkinan. Termasuk kemungkinan yang terdengar pesimistis tadi. Dibalik itu, tentu saja saya masih amat meyakini kemampuan bangsa dan negara ini untuk berjaya dan menjadi salah satu negara besar di dunia. Sebab memang kita miliki setumpuk potensi yang memungkinkan Indonesia untuk mencapai kegemilangan tersebut.

Saya sudah coba menuliskan apa yang ada di benak ini terkait dengan hajatan besar di tahun depan, walau tak lah lengkap ulasannya, setidaknya ini bukti kepedulian terhadap bangsa dan negara yang kita cintai ini. Lalu, bagaimana menurut sahabat tentang pasangan capres dan cawapres satu ini? Komentar dan pandangan sahabat tentu saja sangat saya harapkan.

Tidak ada komentar untuk "Tawaran Perubahan Anies - Imin dan Pandangan Rakyat Awam Politik [Pilpres Bag.1]"